Buat kalian yang mengikuti berita nasional, kemungkinan
besar pasti paham tentang topik ini. Pemerintah sudah berencana untuk menaikkan
harga BBM demi mengurangi beban subsidi yang selalu lebih dari budget. Namun
ceritanya nggak semudah itu.
Diurnarium
Thursday, March 22, 2012
Thursday, March 01, 2012
Catatan Prapaskah yang Terlambat
Judul menginspirasikan isi, dan begitulah ceritanya. Tidak ada abu yang seharusnya ada di waktu yang semestinya, sebab waktu itu masih ada sakit yang menggantungi. Dan oleh karenanya, saya tidak menyadari bahwa mulai hari itu - dan sampai seterusnya - adalah masa Prapaskah. Katakanlah waktu puasa bagi umat Katolik.
Menyambung Waktu: Catatan Harian Rumah Sakit 5
Komuni Pagi
Setelah hari-hari
penuh kebingungan, akhirnya dokter memberi saran untuk tes ‘tahan aliran
darah’, nggak tahu nama ilmiahnya. Tiga jam setelah saran dokter, seorang
suster datang untuk melakukan tes. Alat pengukur tekanan darah itu dipasang,
dan tekanannya tak dilepas (selangnya ditekuk dan diberi karet agar tidak
lepas), jadi di lengan saya seperti ada Zeppelin. Atau untuk kalian yang nonton
UP, Spirit of Adventure.
Menyambung Waktu: Catatan Harian Rumah Sakit 4
DB negatif, malaria
negatif, typhus negatif, lalu..?
Panasku malam itu
naik. Rekornya tiga puluh delapan koma empat derajat celcius. Sanmol yang
diberi mbak perawat bohai itu agak tak mempan sepertinya, sebab seharusnya
panas itu sudah turun. Sudah satu jam semenjak tablet pahit itu menembus
kerongkonganku.
Menyambung Waktu: Catatan Harian Rumah Sakit 3
Infus, suntik, dan hiburan
lainnya.
Segera setelah
hasil tes darah keluar, segera aku diminta ke unit gawat darurat. Berbaring
dulu. Jelas, lha wong waktu berdiri sudah mulai pusing. Anehnya, sebelum dapat
berita kalau kena gejala DBD, aku merasa tidak seberapa sakit. Memang tidak
lebih baik dari kemarin, tapi juga tidak lebih buruk. Makanya saat itu aku
optimis tak akan opname, apapun penyakitnya.
Menyambung Waktu: Catatan Harian Rumah Sakit 2
92.000
Pagi itu seharusnya
menjadi pagi yang menyenangkan. Arsenal melawat ke San Siro, ada snack, apalagi
yang menganggu? Badanku panas, mungkin sampai 390C. Ibu sampai
bolak-balik mengambil es untuk mengompres jidatku yang sepertinya bisa dipakai
untuk menggoreng telur.
Menyambung Waktu : Catatan Harian Rumah Sakit 1
Pagi itu memang dingin. Air mata surga turun
semenjak subuh, tetapi aku berkeringat dalam selimut. Ah, itu paling karena
demam tadi malam. Keringat keluar, pasti sembuh. Sekarang saatnya menyapu.
Dilema Tahu Tek-tek dan Makanan Keliling
Kita di Indonesia
punya privilege dalam hal makanan, yang mungkin tak bisa kita dapatkan di luar
negeri. Setidaknya, waktu kuliah di Singapore, kalau mau makan malam,
saya harus pergi keluar. Nggak ada cerita tukang nasi goreng atau mie
pangsit atau roti prata yang keliling di kompleks HDB, apalagi di private
apartment. Servis yang mendekati, paling cuma delivery McD atau KFC, atau berbagai pizza. Itupun nggak bisa
sering-sering. Mahal.
Tuesday, August 16, 2011
Hari Anti-korupsi : Sebuah Renungan Publik dan Pribadi
Tanggal
9 Desember ternyata merupakan sebuah hari penting. Awalnya, bagi saya
hari ini merupakan hari biasa saja. Matahari terbit dari timur dan
tenggelam di barat, anjing-anjing saya pun masih nakal dan
menjengkelkan. Tapi ketika saya lewat di salah satu jalan utama di
kota Samarinda, di perempatan Lembuswana tepatnya, ada demonstrasi.
Kalau tidak salah dari perkumpulan BEM, entah dari universitas yang
mana.
Tuesday, July 26, 2011
Balada Berkah Insomnia
Ini jam setengah dua pagi, dan otak saya masih fresh. Kalau mau tahu tanda-tanda otak sudah hendak 'membusuk', cobalah menulis. Jika hasilnya nggak kohesif antara paragraf satu dan lanjutannya, itu petunjuk untuk merilekskan badan dan tidur.
Subscribe to:
Posts (Atom)